Gangguan hati dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus hingga gaya hidup tidak sehat. Fungsi hati yang terganggu bisa berdampak pada terganggunya fungsi organ tubuh lainnya. Deteksi dini dan penanganan yang tepat perlu dilakukan guna mencegah risiko komplikasi yang bersifat serius. Hati liver merupakan organ terbesar yang dimiliki manusia. Organ ini terletak di bagian kanan atas perut dan terlindungi oleh tulang rusuk serta diafragma. Fungsi hati sangatlah penting bagi tubuh, yaitu menetralisir racun, menghasilkan protein, hingga membantu proses pembekuan darah. Selain itu, hati juga berperan sebagai organ yang memproduksi empedu untuk proses pencernaan. Gejala Gangguan Hati Sebagian besar gangguan hati tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala liver atau gangguan hati biasanya baru muncul ketika gangguan hati sudah memasuki tahap lanjut atau bahkan saat kondisi hati sudah rusak parah. Ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat gangguan hati, di antaranya Warna kulit dan mata menjadi kuning Kulit terasa gatal dan mudah memar Cepat lelah Urine berwarna gelap Feses berwarna pucat Perut bengkak dan nyeri Pusing dan muntah Nafsu makan hilang Kaki dan pergelangan kaki bengkak Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala tersebut, terutama jika gejala yang dirasakan tidak hilang selama berhari-hari. Jika diabaikan, gangguan hati dapat menjadi semakin parah dan penanganan semakin sulit dilakukan. Penyebab Umum dan Faktor Risiko Gangguan Hati Gangguan hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Infeksi virus hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E Penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi kedua virus tersebut kepada janinnya Kelainan genetik Kanker Penimbunan lemak atau perlemakan hati Gangguan sistem imun Gangguan hati juga dapat dipicu oleh penyakit, lingkungan, dan pola hidup tidak sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita gangguan hati Menggunakan jarum suntik untuk narkoba secara bergantian Melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau sering berganti pasangan Menggunakan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril Melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita hepatitis Mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol Mengonsumsi suplemen atau obat herbal, seperti pegagan dan daun kenikir, dalam dosis tinggi Mengalami obesitas Menderita diabetes tipe 2 Jenis-Jenis Gangguan Hati Berbagai macam kondisi dan penyakit dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Jenis-jenis gangguan hati tersebut meliputi 1. Penyakit kuning Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning. Padahal, kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati. Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin pigmen empedu dalam aliran darah yang melebihi batas normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada hati. 2. Kolestasis Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Cairan empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu yang terhambat ini dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning. 3. Sirosis Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati. Kebiasaan minum minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling umum sirosis. 4. Hepatitis A Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan yang terkontaminasi virus tersebut. Kontak fisik dengan penderita melalui hubungan seks juga dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis A. 5. Hepatitis B Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka. Ibu hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin di dalam kandungan. Hati yang terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka, kegagalan hati, dan bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya. 6. Hepatitis C Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyebabkan organ hati mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat kronis bisa mengakibatkan sirosis, kegagalan hati, dan kanker hati. 7. Perlemakan hati fatty liver Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit fatty liver ditandai dengan terlalu banyak lemak yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen. Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati. Perlemakan hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras alcoholic fatty liver atau sebab lain non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD, seperti diabetes dan obesitas. 8. Kanker hati Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh secara tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker hati. Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, toksin atau racun, dan kelainan genetik. Pengobatan Gangguan Hati Pengobatan gangguan hati tergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa gangguan hati atau penyakit liver dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, menurunkan berat badan, serta menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Konsumsi obat antivirus diperlukan jika gangguan hati disebabkan oleh infeksi virus. Namun, jika sudah mengalami sirosis, hati yang rusak tidak dapat disembuhkan. Upaya pengobatan tetap bisa dilakukan dengan memantau perjalanan penyakit dan menekan risiko komplikasi. Pengobatan untuk penderita gagal hati kronis dilakukan dengan operasi untuk menyelamatkan bagian hati yang masih berfungsi. Jika upaya ini ternyata tidak memungkinkan, diperlukan transplantasi hati untuk menyelamatkan nyawa penderita. Gangguan hati bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, hindari kontak langsung dengan darah maupun cairan tubuh penderita hepatitis. Pastikan juga Anda dan keluarga mendapatkan vaksinasi hepatitis sebagai langkah efektif mencegah penyakit ini. Jika Anda mengalami tanda dan gejala gangguan hati, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap dan penanganan lebih lanjut.
Sebanyak30-60% wanita penderita kencing nanah tidak merasakan gejala apapun. Gejala yang mungkin timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, buang air kecil menjadi lebih sering, dan kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Selain itu, terdapat cairan kental dan keruh yang keluar dari vagina.Penyakit Alzheimer merupakan kondisi kelainan yang mempengaruhi pada penurunan daya ingat seseorang. Tidak hanya itu saja, mereka juga akan mulai mengalami penurunan dalam berbicara dan berpikir. Perubahan tersebut biasanya terjadi secara perlahan dan fase awal, seseorang yang terserang Alzheimer pada umumnya dapat mengalami kondisi sering lupa baik pada letak tempat atau nama benda, atau bahkan lupa akan kejadian yang pernah ia lalui sebelumnya. Penderita juga bisa saja mulai tidak dapat mengingat suatu percakapan yang baru saja dibicarakan dengan orang Ciri Terserang AlzheimerBerikut adalah ciri-ciri terkena Alzheimer lebih lengkapnyaMulai kehilangan memori ingatannyaMereka yang terserang Alzheimer awalnya akan mulai kehilangan memori ingatannya sedikit demi sekit. Bisa saja saat mereka sedang melakukan perakapan, mereka akan tiba-tiba lupa apa yang sedang dibicarakannya. Bahkan ia bisa tidak tahu apa sedernya yang sedang dilakukannya dan dengan siapa ia sekarang. Ia akan melupakan dari hal yang terkecil hingga terbesar, dan hal seperti ini akan mulai secara perlahan hingga ingatannya benar-benar sulit hati yang tidak jelasPara penderita Alzheimer biasanya akan terlihat gelisah, cemas bahkan rasa khawatirnya pun sangatlah berlebihan. Ia pun akan mulai mudah marah tanpa sebab. Ia mulai merasakan ada yang aneh dengan perasannyannya, bahkan ia kerap kali merasa kebingungan dan merasa lelah tanpa sebab. Suasana hatinya akan sangat sulit sekali ia kendalikan. Ini merupakan ciri-ciri Alzheimer yang cukup tidak bisa memberikan keputusan dengan tepatSelanjutnya penderita Alzheimer juga akan tiba-tiba kesulitan saat akan memutuskan sesuatu. Mereka mulai bertingkah aneh dan tidak dapat bertanggung jawab dengan apa yang telah mereka lakukan. Mereka mulai bingung saat akan melakukan sesuatu seperti berbelanja dan yang lainnya. Ini diakibatkan mereka sudah tidak tahu bagaimana cara melakukan hal tersebut dan mereka seperti baru mengenal aktivitas yang sedang mulai kesulitan saat akan melakukan tugas ringan dan berkomunikasiCiri-ciri selanjutnya adalah penderita akan mulai kesulitan melakukan hal hal yang sebenarnya sangat mudah dilakukan karena merupakan hal yang rutin dilakukan. Mereka bahkan akan mulai kebingungan saat akan mengatakan sesuatu dan berkomunikasi dengan orang banyak. Mereka tidak tau apa yang akan dikatakan. Bahkan bisa saja saat mereka berbicara sesuatu, mereka tiba-tiba lupa dan tidak dapat meneruskan kata-kata mereka karena sudah lupa dan tidak dapat mengingatnya.[AdSense-B]Mulai lupa menaruh barangCiri-ciri selanjutnya adalah mereka sudah mulai lupa dimana meletakan barang-barang penting yang selalu digunakan. Seperti kunci, remot, dan yang laiinya. Hal ini dikarenakan penderita sudah mulai mengalami disorientasi tempat dan juga waktu. Tidak hanya barang-barangnya saja, mereka juga akan mulai lupa dimana mereka tinggal. Bahkan untuk urusan makan dan minum pun mereka akan lupa bagaimana melakukan pengulangan pada apa yang diucapkan dan dilakukanSelanjutnya adalah pengulangan pada setiap apa yang dibicarakan dan dilakukan. Hal ini kerap kali terjadi kapan saja dan dimana saja. Saat sedang mengobrol mereka akan mulai mengulang kata-kata hingga berkali-kali dan itu akan sangat aneh sekali. Mereka akan melakukan itu pada sebuah tindakan juga, seperti misalnya mereka sudah makan tapi menganggapnya belum, sehingga akan mengulanginya tidak menyukai bersosialisasiAlzheimer juga dapat menjadi salah satu penyakit yang membuat penderitanya kesepian dan tidak ingin bersosialisasi. Hal ini bisa disebakan karena mereka merasa malu pada perubahan yang sedang terjadi, hingga pada akhirnya mereka tidak dapat melakukan aktivitas bersosialisasi dengan baik. Mereka juga kehilangan motivasi untuk berhubungan dengan orang melupakan semua anggota keluarga dan teman-temannyaPenderita Alzheimer juga secara perlahan akan mulai melupakan orang-orang yang pernah berhubungan dengannya. Bukan hanya teman, tapi keluarga dekatnya pun akan dilupakan. Tidak terkecuali ibu nya sendi. Bahkan, mereka juga akan mulai tidak ingat siapa diri mereka dan akan ketakutan saat melihat gambaran dirinya dihadapan kehilangan kemampuan motoric secara perlahanAlzheimer juga akan mempengaruhi pada kemampuan motoric yang dimiliki oleh penderita Alzheimer. Sehingga mereka akan mulai kesulitan untuk mengenakan pakaian, memencet tombol dan menggunakan peralatan lainnya. Ini disebabkan karena tubuhnya mulai mati rasa dan tidak bisa merasakan tidak peduli terhadap kebersihan dan keadaan dirinya sendiriSeiring berjalan waktu, penderita akan mulai lupa untuk merawat dirinya dan lingkungannya. Ia mulai tidak melakukan aktivitas mandi, tidak tau lagi bagiamana caranya menggunakan toilet dan semuanya yang akan berhubungan dengan keadaan merasakan delusi dan paranoidPenderita Alzheimer juga akan mulai mengalami beberapa perasaan yang tidak biasa seperti mudah merasa curi pada orang-orang disekitarnya, mendengar hal aneh, mencium bahkan merasakan sesuatu yang tidak masuk akal. Mereka juga mulai menaruh rasa curiga berlebihan pada orang-orang disekililing, bisa saja penderita menuduh bahwa orang-orang disekelilingan telah berbuat bersifat seperti anak-anakGejala selanjutnya adalah penderita Alzheimer akan mulai cenderung untuk ketergantungan pada orang tertentu dana akan selalu mengikuti orang tersebut seperti bayangannya. Ia juga akan mulai bertingkah kekanak-kanakan. Mulai tidak ingin melakukan aktivitas sendiri dan selalu ingin ditemani kapanpun dan dimanapun. Ini akan cukup sulit bagi orang-orang disekitarnya.[AdSense-C]Diagnosis pada penyakit AlzheimerUntuk dapat mendiagnosis penyakit ini, sangat penting untuk dokter dapat mengetahui gejala apa saja yang dirakan oleh pasien. Dokter akan memberikan pertanyaan apakah pasien sering megalami kondisi lupa atau tiba-tiba mengalami perubahan perilaku, kesulitan melakukan aktivitas baik sendiri dan sosial atau bahkan kesulitan saat akan berbicara. Dokter juga akan melakukan evaluasi pada riwayat kesehatan pasien. Seperti bagaimana status mentalnya, penyakit apa yang pernah diderita, obat-obatan apa yang pernah dikonsumsi dan apakah keluarganya juga ada yang menderita lain yang mungkin saja ditawarkan dokter adalah melakukan CT scan dan MRI. Dokter akan melihat, apakah ada perubahan yang signifikan terjadi di dalam otak. Jika ada, maka bisa saja pasien terserang melakukan pengobatan pada penderita Alzheimer adalah untuk memperlambat adanya gejala yang belum dapat disembuhkan secara total. Selain akan diberikan beberapa resep obat, kemungkinan mereka juga dapat mendapatkan penanganan pada aspek psikologisnya guna meningkatkan kemampuan kognitif penderita yang secara perlahan sudah umumnya, penderita Alzheimer dapat bertahan hidu hingga 8 atau 10 tahu setelah gejala tersebut muncul. Namun, ada juga penderita lainnya yang dapat hidup lebih lama. Walaupun Alzheimer belum terdapat obat yang memastikan apakah dapat sembuh atau belum. Setidaknya pengobatn dapat meredakan sebab itu, segeralah mengunjungi dokter jika Anda sudah mendapatkan ciri-ciri terkena Alzheimer diatas.Banyakpenderita sakit jantung memiliki sejarah yang sama dengan orangtuanya. Garis keturunan ternyata punya faktor yang cukup besar pada terjadinya sakit jantung pada seseorang. Satu dari empat orang mengidap penyakit jantung Di Amerika, terdapat lebih dari 60 juta orang yang menderita sedikitnya satu penyakit berat.
Seberapa umumkah hipertensi? Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia WHO menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Bahkan, peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025. Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen penduduk Indonesia memiliki tekanan darah tinggi. Sementara pada 2013, jumlahnya masih mencapai 25,8 persen. Ciri-ciri & gejala Apa saja ciri-ciri dan gejala hipertensi tekanan darah tinggi? Seseorang yang memiliki tensi darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri apa pun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun secara umum, gejala darah tinggi adalah Sakit kepala parah. Pusing. Penglihatan buram. Mual. Telinga berdenging. Kebingungan. Detak jantung tak teratur. Kelelahan. Nyeri dada. Sulit bernapas. Darah dalam urine. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga. Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lengkap. Kapan saya harus periksa ke dokter? Hubungi dokter secepatnya, jika Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya lebih dari 120/80 mm Hg. Mimisan, sakit kepala, atau pusing. Timbul efek samping setelah minum obat darah tinggi. Hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, karena itu Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas. Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan gejala krisis hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-65303118/65302940 khusus untuk DKI Jakarta. Jika ingin periksa hipertensi, harus ke dokter spesialis apa? Sebelum datang ke dokter spesialis, Anda harus periksa ke dokter umum dahulu, yang dapat Anda temui di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, atau layanan kesehatan terdekat Anda. Biasanya, dokter umum akan melakukan pemeriksaan fisik dasar. Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan apa keluhan dan tanda-tanda yang Anda rasakan selama ini. Setelah itu, biasanya dokter atau perawat akan mengecek tekanan darah Anda. Dari pemeriksaan inilah biasanya dokter dapat menentukan apakah Anda memang menderita hipertensi, apa jenis hipertensi yang Anda derita, dan periksa hipertensi ke dokter spesialis apa. Bila ada kondisi medis lainnya yang menyertai hipertensi Anda, seperti masalah pada pada ginjal, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam. Adapun bila Anda terdeteksi memiliki hipertensi pulmonal, dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis jantung. Anda pun bisa langsung menemui dokter spesialis tanpa harus ke dokter umum terlebih dahulu. Namun, bila Anda tidak yakin, Anda bisa tanyakan terlebih dahulu ke dokter umum. Apa penyebab hipertensi tekanan darah tinggi? Ada dua klasifikasi atau jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya. Hipertensi primer atau esensial umumnya terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium garam, stes, malas bergerak, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas. Sebagai contoh, kebiasaan merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Terlalu banyak konsumsi makanan asin, yang mengandung natrium makanan olahan, makanan kalengan, makanan cepat saji, dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi. Demikian juga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Selain itu, ada pula yang disebut dengan hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi pada jenis ini, yaitu karena kondisi medis lain yang menyertainya. Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan darah tinggi, yaitu sleep apnea, masalah pada ginjal, tumor pada kelenjar adrenal, masalah pada tiroid, atau diabetes. Darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi. Adapun anak di bawah 10 tahun juga sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi. Faktor-faktor risiko Siapa yang berisiko terkena hipertensi tekanan darah tinggi? Banyak faktor yang menyebabkan Anda berisiko tinggi terkena darah tinggi. Beberapa faktor tersebut, yaitu keturunan atau genetik, usia, etnis, dan jenis kelamin. Seseorang yang lebih tua cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Pasalnya, semakin bertambah usia, tekanan darahnya pun akan semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang kita memiliki cenderung menebal dan menegang seiring dengan pertambahan waktu. Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat darah tinggi juga berisiko tinggi mengalami hal yang sama. Adapun terkait dengan etnis, umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang keturunan Afrika daripada Asia. Dari sisi usia, wanita dewasa lebih mungkin mengalami darah tinggi daripada pria. Meski Anda tidak termasuk dalam kelompok di atas, bukan berarti Anda tidak berisiko mengalami hipertensi. Pasalnya, faktor risiko yang paling utama dari hipertensi adalah gaya hidup yang buruk atau tidak sehat. Di sisi lain, seseorang yang memiliki faktor risiko, seperti genetik, usia, dan sebagainya, juga bisa saja terbebas dari hipertensi selama menerapkan gaya hidup yang sehat. Selain itu, beberapa faktor di bawah ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi Kelelahan Diabetes Asam urat Obesitas Kolesterol tinggi Penyakit ginjal Kecanduan alkohol Wanita yang menggunakan pil KB Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Apakah tekanan darah tinggi bisa disembuhkan? Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg secara permanen Hipertensi bisa terjadi tanpa penyebab yang pasti. Namun, hipertensi juga bisa muncul karena kondisi atau penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Hipertensi jenis ini kemungkinan bisa sembuh dengan cara mengobati penyakit yang mendasarinya. Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi sekitar 85% sampai 90% di dunia tergolong hipertensi primer. Pada beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Pada kondisi ini, hipertensi tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi dan gaya hidup sehat. Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik. Obat & diagnosis Apa saja obat darah tinggi yang sering digunakan? Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung. Adapun salah satu cara untuk mengobati kondisi ini, yaitu dengan mengonsumsi obat darah tinggi. Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah Diuretik chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene Angiotensin-converting enzyme ACE inhibitor captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril Beta-blocker atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol, bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol Calcium channel blocker amlodipine, clevidipine, diltiazem, felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine Alfa-blocker doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride Vasodilator hydralazine dan minoxidil Central-acting agents clonidine, guanfacine, dan methyldopa. Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis agar manfaatnya bisa dirasakan. Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi hipertensi? Hipertensi didiagnosis melalui tes tekanan darah. Pengukuran biasanya dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala. Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis Anda mengidap hipertensi. Jika Anda menderita penyakit kronis, misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga terdiagnosis hipertensi. Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda. Jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter, tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga dokter bisa mendiagnosa Anda memiliki darah tinggi. Padahal setiap dicek di rumah, tekanan darah Anda umumnya stabil. Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension syndrome” atau sindrom hipertensi jas putih. Untuk memastikan hal ini, dokter biasanya mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Jika Anda memiliki sindrom tersebut, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu. Pengobatan di rumah Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi tekanan darah tinggi? Selain dengan obat-obatan, penderita hipertensi perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk membantu menurunkan tekanan darah sekaligus menekan risiko Anda terhadap penyakit lain akibat hipertensi. Beberapa perubahan gaya hidup postif yang bisa Anda lakukan adalah Diet seimbang dan diet rendah garam. Olahraga teratur. Tidak merokok dan tidak minum alkohol. Berusaha menurunkan berat badan, jika Anda mengalami obesitas. Selain cara di atas, Anda juga bisa melakukan upaya alami lainnya untuk membantu menurunkan tekanan darah, seperti teknik pernapasan dan relaksasi otot. Kedua hal tersebut dapat membantu menghilangkan stres yang juga menjadi pemicu naiknya tekanan darah. Selain itu, Anda pun perlu rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda. Hal-hal tersebut perlu dilakukan seumur hidup. Selain untuk menurunkan tekanan darah, Anda perlu melakukannya untuk mencegah kenaikan tekanan darah semakin tinggi pada usia lanjut. Pasalnya, seiring pertambahan usia, tekanan darah Anda cenderung lebih tinggi dan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Komplikasi Apa komplikasi dari tekanan darah tinggi yang mungkin terjadi? Hipertensi umumnya memang tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki darah tinggi bila tidak rutin melakukan cek tekanan darah. Bila kondisi ini dibiarkan atau tidak ditangani dengan tepat dapat berujung pada kompliksi penyakit lainnya. Berikut beberapa komplikasi hipertensi yang mungkin terjadi Masalah pada pembuluh arteri, seperti aneurisma. Masalah pada jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, atau penyakit pada jantung lainnya. Stroke. Masalah pada ginjal. Kerusakan mata. Demensia. Disfungsi seksual.